Skip to main content
Artikel

Small Talks, Hal Kecil yang Terabaikan

Dibaca: 39 Oleh 13 Mar 2020November 27th, 2020Tidak ada komentar
Small Talks, Hal Kecil yang Terabaikan
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

 

Small Talks atau mengobrol santai menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan orang tua dalam mengasuh anak-anak. Demikian yang disampaikan Dian Nurdiana, S.Psi seorang praktisi sekaligus asessor kompetensi dalam salah satu seminar parenting di Jakarta.

Dian mengungkapkan, mayoritas kasus kenakalan remaja baik itu sersifat kekerasan, seks bebas, juga penggunaan miras dan narkoba diawali dari bonding (ikatan) anak dengan orang tua yang lemah. Keadaan demikian menjadikan anak merasa “terasing” dan “sendiri” menghadapi dunianya. Orang tua secara fisik ada di dekatnya, akan tetapi tidak ada rasa dekat yang dirasakan anak. Bisa jadi bukan karena anak tidak mengajaknya berbicara, bahkan bisa jadi orang tua merasa telah membekali anak-anaknya dengan kasih sayang dan disiplin menurut persepsi mereka.

Apakah kita kadang merasa lebih  nyaman bercerita kepada teman daripada kepada orang tua? Mengapa anak-anak lebih sering mendengar pendapat temannya daripada nasehat orang tuanya? Apakah ada yang keliru?

Beberapa kekeliruan yang menurut Dian sering dilakukan oleh orang tua, sedangkan mereka tidak menyadarinya adalah:

  1. Orang tua memberikan penafsiran tugas yang keliru terhadap anak;
  2. Orang tua menjadi korektor atas setiap kesalahan anak;
  3. Orang tua menjadi auditor atas setiap pilihan-pilihan yang dibuat anak;
  4. Orang tua menjadi penilai atas setiap perilaku yang ditampilkan oleh anak.

Small Talks, Hal Kecil yang Terabaikan

Kesalahan orang tua dalam memposisikan diri semacam ini yang kadang bukan membuat anak merasa lebih baik, tetapi lebih tertekan. Dengan keadaan semacam ini, anak-anak menjadi enggan untuk dekat dan terbuka terhadap orang tuanya. Ketika anak “jauh” dari orang tua ini lah menjadi waktu yang sangat rawan bagi anak untuk menerima dan mengikuti pengaruh buruk yang seolah tampak lebih “bersahabat” bagi anak.

Ada 3 peran penting orang tua yang dibutuhkan anak yang dapat membuat pribadinya berkembang secara optimal, yaitu:

  1. Sebagai pendengar setia, yang mendengarkan keluh kesahnya meskipun kadang tidak memerlukan solusi;
  2. Sebagai tempat untuk kembali yang mampu memberikan rasa aman, yang dapat menerima dirinya apa adanya, meskipun kadang kala dunia luar menolaknya;
  3. Sebagai supporter yang menyemangatinya ketika anak membutuhkan dukungan dalam mengembangkan dirinya lebih dari yang ia pikirkan.

Bercerita, mengobrol santai merupakan salah satu sumber emotion release atau pelepasan emosi yang dibutuhkan oleh setiap manusia sebagai makhluk sosial. Kita akan lebih nyaman dan mudah menceritakan apa saja kepada orang lain, ketika orang tersebut menunjukkan kepedulian kepada kita. Kadang kala, kita bercerita hanya butuh untuk didengarkan, tidak selalu butuh untuk diberikan solusi. Itulah fungsi emotion release yang kita butuhkan untuk menyeimbangkan kesehatan mental kita.

Nah, di sini lah peran penting small talks atau mengobrol santai antara orang tua dan anak-anak. Dengan mengobrol santai, anak-anak menjadi lebih nyaman bercerita kepada orang tuanya. Anak menjadi merasa lebih dipedulikan oleh orang tuanya, sehingga bonding (ikatan) antara orang tua dan anak menjadi kuat. Ikatan orang tua – anak yang kuat akan menjadikan anak memiliki daya tahan mental yang lebih kuat pula. Akhirnya, dengan mental yang kuat, anak tidak mudah mengikuti pengaruh-pengaruh buruk dari luar.

Sometimes parents want all good things in life for their childrens, having good grades, to be success, having lot of friends, etc. But sometimes they forgot that all those things is just tools, and above all, what they want is that the childrens to be happy.

Small Talks, Hal Kecil yang Terabaikan

Ilustrasi keluarga bahagia

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel